Tentang Jejaring Indonesia Rendah Emisi (JIRE)
Jejaring Indonesia Rendah Emisi (JIRE) bertujuan untuk menguatkan kerjasama antara pemerintah dan non-pemerintah dalam pengkajian kebijakan rendah karbon, peningkatan pengetahuan dan saling berbagi informasi praktek cerdas dalam pengurangan emisi di antara anggota, peningkatan akses pendanaan untuk pembangunan rendah karbon, dan untuk peningkatan keterlibatan sektor swasta dan non-pemerintah lainnya didalam implementasi pembangunan rendah karbon di Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK sejak Indonesia menjadi tuan rumah COP 13 pada tahun 2007, dan sekarang bertujuan untuk mencapai target pengurangan emisi sebesar 29% (dengan dana pemerintah), dan hingga 41% apabila dengan dukungan internasional pada tahun 2030 dibandingkan dengan business as usual (BAU). Pencapaian target tersebut adalah tugas yang kompleks, termasuk di antaranya keharusan untuk mengintegrasikan kebijakan di tingkat nasional dan daerah. Dengan sumber daya yang terbatas secara finansial dan teknis, pemerintah akan sangat berat untuk dapat mencapai target pengurangan emisi nasional apabila melakukannya sendirian. Oleh karena itu, dukungan dari perusahaan, investor, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil diperlukan.
JIRE dibangun bersama oleh para pelaku non-pemerintah di Indonesia, untuk mendukung upaya pemerintah dalam pencapaian target pengurangan emisi nasional. Para pelaku dan organisasi non-pemerintah yang menginisiasi inisiatif ini berasal dari kalangan pelaku usaha, LSM, ilmuwan, akademisi, praktisi lapangan, pendidik, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum. Selain itu, termasuk juga lembaga keuangan, investasi, dan organisasi sejenis lainnya.
Dalam peluncuran JIRE, 19 Februari 2019 di Jakarta, yang dihadiri Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro; Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar; dan mantan Sekretaris UNFCCC/Convenor M2020, Christiana Figueres; diidentifikasi berbagai harapan diantaranya agar melalui jejaring ini ke depan dapat terbentuk kerjasama dalam hal mobilisasi pendanaan, informasi, dan penyediaan fasilitas untuk infrastruktur dan pengembangan teknologi berkelanjutan.
Pemrakarsa JIRE
JIRE bergerak di bawah koordinasi Yayasan Mitra Hijau atau YMH (Green Partner Foundation atau GPF). YMH merupakan LSM nasional yang didirikan pada tahun 2013 oleh sekelompok orang yang berkomitmen dan berpengalaman dalam menangani masalah perubahan iklim secara luas, mulai dari kebijakan hingga implementasi. Tujuan YMH lebih jauh adalah untuk membantu Indonesia dalam mencapai pembangunan rendah karbon secara berkelanjutan dengan tetap mengutamakan pertumbuhan ekonomi, dan pada saat yang sama melakukan upaya pengurangan emisi GRK, pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Didukung oleh proyek Shifting Financial Flows to Invest in Low-carbon Development in Southeast Asia (SHIFT SEA), YMH sekarang ini tengah mendorong pengalihan pendanaan dari bahan bakar fosil yang beremisi tinggi ke teknologi rendah emisi, untuk membantu Pemerintah Indonesia mencapai target pengurangan emisi nasional. YMH bekerja sama dengan Climate Action Network International (CAN-I), yang memiliki jaringan lebih dari 1.300 organisasi di seluruh dunia guna membangun platform komunikasi untuk pembangunan rendah karbon.
Hingga saat ini, YMH telah menerima komitmen awal dan permintaan untuk bergabung dengan JIRE dari lebih dari 60 individu dan organisasi, yang tediri dari pelaku pemerintah dan non-pemerintah, termasuk komunitas bisnis, industri, LSM, peneliti, akademisi, dan praktisi, yang memiliki visi yang sama untuk masa depan yang lebih baik, serta visi rendah karbon dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Website ini adalah bagian dari layanan YMH untuk mengumpulkan dan berbagi informasi teknis dan inisiatif pembangunan rendah emisi; memfasilitasi komunikasi dan diskusi antara pemangku kepentingan; serta mendukung upaya-upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia.